Kamis, 07 Agustus 2014

Discovery Kawai Furisode Kimono



Bagi aku yang awam akan kebudayaan Jepang menjadi suatu yang boleh lah dibilang bangga.. bisa menghadiri tata cara pemakaian Kimono, baju khas Jepang yang sangat terkenal dan legenda. Acara yang diselenggarakan oleh Japan Foundation pada tanggal 15 July lalu, dan bertempat di Hall Japan Foundation, Gedung Summitmas II lantai 3, Ibu Satomi Ogawa memberikan tutorial untuk pemakaian Kimono Furisode
Real Oshin (Satomi Ogawa San) & Oshin KW (Nana)


 
sumber google

Sebelum sampai tata cara pakai Kimono tersebut, Ibu Satomi Ogawa menjelaskan terlebih dahulu mengenai apa itu kimono, apa saja macam-macam dari kimono. Kimono (着物) merupakan pakaian tradisional Jepang yang dalam arti sesungguhnya adalah baju atau sesuatu yang dikenakan. ( yaitu ki yang berarti pakai dan yaitu mono yang berarti barang). Seiring dengan perkembangan zaman, sekarang ini kimono hanya di kenakan pada saat upacara hari-hari besar dan acara penting lainnya. Seperti pernikahan, upacara hari kedewasaan dan upacara untuk merayakan pertumbuhan anak saat usia, 3, 5 dan 7 tahun. Dijelaskan pula oleh Ibu Satomi Ogawa mengenai tingkatan jenis-jenis kimono, seperti Kimono Furisode dan Tomesode untuk sangat formal. Homongi, Iromuji, Tsukesage untuk kimono formal. Tsumugi dan Komon untuk yang biasa dan terakhir Yukata, kimono untuk dikenakan di rumah.

Kenapa dipilih Furisode? Furisode adalah Kimono berlengan lebar yang dikenakan wanita muda yang belum menikah untuk menghadiri di acara-acara resmi. Acara resmi seperti menghadiri pesta pernikahan atau kunjungan ke Istana dan menyambut tamu-tamu besar ainnya.  Motif kain yang bercorak bunga dan tanaman menambah keindahan dari Kimono Furisode itu sendiri. Apalagi ditambah dengan bordiran dari benang emas yang membuat Kimono Furisode semakin megah dan terkesan sangat berkelas.
Ciri khas dari Kimono Furisode adalah bagian lengan lebar yang berdekatan dengan ketiak. Bukaan tersebut tidak dijahit hingga membentuk kantong yang disebut tamoto. Lebar tamoto bisa mencapai 114cm atau menjuntai hingga sekitar pergelangan kaki.

Kalau dilihat dari  tingkat formalitas, Furisode adalah kimono paling formal setara dengan Tomesode. Bedanya adalah Tomesode, kimono yang dipakai oleh wanita yang sudah menikah. Kegunaan dan fungsi sama yaitu untuk digunakan di acara-acara resmi.

sumber google

Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus disiapkan untuk tata cara pemakaian Kimono Furisode:
1.      Tabi = adalah kaos kaki
2.      Zori = alas kaki berhak tinggi
3.      Hadajuban = adalah pakaian dalam warna putih
4.      Nagajuban - pakaian dalam lapis kedua setelah hadajuban
5.      Himo = tali
6.      Datejime = kain panjang dan luas untuk mengikat Nagajuban
7.      Obi = adalah sabuk yang panjangnya 4,2 meter.
8.      Obimakura = bantal kecil yang diliitkan ke Obi untuk mengangkat dan membentuk Obi





Setelah mendemonstrasikan kimono furisode, Ibu Satomi Ogawa memperkenal Yukata, pakaian  yang biasa di kenakan saat melakukan hal-hal yang bersifat informal.
sumber google

1 komentar:

  1. wuih nambah pengetahuan saya terus di event itu ada juga ngga dikasih tahu cara make Kimonoonya?

    BalasHapus