Kamis, 18 Desember 2014

Sego Abang, Murah Meriah, Enak dan Tak Terlupakan


Ketika kita melakukan perjalanan keluar kota, gak sah rasanya jika kita tidak mencoba sesuatu yang spesial dari kota yang kita kunjungi tersebut.

Pada Desember  awal yang baru lalu, kami ber lima mengadakan perjalanan keluar kota menuju Kota Jogjakarta. Sudah pada hafal donk kuliner apa saja yang banyak dari Kota Gudeg tersebut. Selain Gudeg, Lesehan di pinggiran seputar Malioboro, Angkringan nya juga ada Bakpia Patuk. Kami mulai menjajaki kuliner yang sedikit berbeda dan berada sedikit jauh dari pusat kota Jogja. Tepatnya berada di daerah Grojogan Bantul. Jl. Imogiri KM 7,5. Warung Gobang - Sego Abang ini tepat di pinggiran Jalan. Dengan Lahan parkir yang cukup menampung kendaraan lebih dari 10 serta ruang lesehan yang cukup asri. Fasilitas lain, mushola dan tentu saja kamar mandi yang bersih. 


Udara Jogja pada saat kami berkunjung kesana mendung dan mengundang selera makan kami yang memang sedari pagi kami sangat menantikan untuk makan disini. (Padahal aku sendiri sudah makan semangkok soto ayam khas Jogja loh...hahaha) gak cukup rasa nya perut ini dan lidah ini ingin dimanjakan dengan Sego Abang ini.


Sego yang berarti Nasi dan Abang yang berarti Merah. Yup..Warung Gobang ini menyediakan Nasi Merah sebagai menu utama mereka dan tentu saja favorit dari warung ini. Ya.. namanya Warung Gobang - Warung Sego Abang. Hanya Nasi Merah yang ada, meskipun tidak menutup kemungkinan, ketika kita minta nasi putih, akan disiapkan juga.

Nasi Merah yang ada Warung Gobang ini sangat-sangat lembut dan tidak dicampur dengan beras putih sebagaimana saya sering melihat orang mencampurkan ketika memasak beras merah. Dan ahay! nasi ini begitu lembut, lunak, pulen dan entah apalagi untuk menggambarkan betapa beras merah yang dimasak disni bisa begitu lembut. Ketika dinginpun tidak mengeras. Hmm...uenakk tenan..! apalagi dipadu padan dengan ayam bakar bumbu rujak yang bumbunya meresap hingga ke tulang serta tumisan daun pepaya yang tidak pahit sama sekali. Ditambah dengan sayur tempe lombok hijau, lengkap sudah kesederhanaan dari Warung Gobang ini yang mampu menggoyang lidah aku dan menyimpan kuat di memori otak untuk bisa kembali lagi ke sini suatu hari nanti. Dan tak lupa minumam teh poci yang disajikan di Poci yag terbuat dari tanah liat dengan gula batu yang terpisah. 


Gak salah kalau aku pribadi sangat merekomendasikan Warung Gobang ini untuk tujuan kuliner bagi teman-teman yang berkunjung ke Jogjakarta.

Warung Nasi Merah Gobang
Jl. Imogiri Timur Km 7,5, Grojogan Bantul
Jogjakarta
Telp. : 0274 - 7839890

  


Sabtu, 29 November 2014

MDL Restaurant



Beberapa waktu lalu, saya mendapat kesempatan untuk mencoba menu-menu yang ada di MDL restoran yang pada bulan April 2014 buka di Mall Kota Kasablanka. Restoran yang menyajikan menu Western & Eastern serta Fusion ini cukup nyaman dengan bangunan minimalis dan balutan pencahayaan yang mendukung suasana kekeluargaan ketika saya tiba disana. MDL memiliki fasilitas ruangan VIP yang memuat kapasitas 20 orang untuk private party atau untuk mengadakan event-event istimewa. Di ruangan utama sendiri memuat kapasaitas kurang lebih 150 orang ini bisa menjadi pilihan keluarga untuk bisa bersantap di  MDL restoran.

Ketika tiba di MDL restoran yang berlokasi di Mall Kota Kasablanka ini, disambut oleh Pak Ricko selaku GM dari MDL.  Suasana yang nyaman dan teduh menyambut kami. Dengan dekorasi ruangan yang klasik MDL menjadikan restoran ini pantas anda kunjungi beserta keluarga. Mau tahu menu yang disediakan untuak kami coba? Here we go:…ta..da:

Spaghetti Barramundi Pesmol

Saghetti Barramundi Pesmol, perpaduan maknan Indonesia dan Itali. Mie Spaghetti  yang dimasak bumbu pesmol kental serta aroma pesmol yang memikat, disajikan dengan Ikan barramundi yang empuk menjadikan hidangan ini menggoyang lidahku. Hmm.. sungguh nikmat. Harga 85K/porsi.



Iga Balado Ravioli

Iga Balado Ravioli, lagi hidangan perpaduan Indonesia dan Italia ini tidak kalah enak dengan Spaghetti Barramundi Pesmol. Ravioli pasta berbentuk bulat yang didalamnya ini bisa diisi dengan apa saja. Kali ini Ravioli diisi dengan daging iga cincang yang dipadukan dengan sambal balado. Pedas dan nikmat sangat pas dengan lidah para penikmat iga dan balado. Taburan daun kemangi irisan menambah kenikamatan santapan Iga Balado Ravioli ini. DIbandrol dengan harga 65K/porsi.

Nasi Bakar Teri & Sate Maranggi

Nasi Bakar Teri & Sate Maranggi, padu padan nasi, teri yang dibungkus daun pisang lalu dibakar ditaburi topping bumbu serundeng memang enak disandingkan dengan Sate Maranggi khas Purwakarta ini.  Harga 65k / porsi.







Menu selanjutnya adalah Thai Fish Soup. Soup yang menyehatkan. Ikan yang dipakai adalah Ikan Dori. Daging ikan dori yang gurih serta kaya akan manfaat. Membuat soup ini sangat menggugah selera. Terccium dari aroma yang menyebar ketika hidangan tersebut hadir diatas meja.



Sebagai penutup makan siang, pilihan menu desert ada di Red Velvet dan Excotic Tropical Fruit. Minuman yang menyegarkan Hmm.. jika anda penggila kuliner, wajib mengunjungi MDL restoran yang berada di Mall Kota Kasablanka ini. Tunggu apalagi?



Red Velvet
Execotic Fruit Punch

Selasa, 25 November 2014

KPK Grebek Kampung Wisata Rumah Joglo di Bogor



Ini kali ke 3 ikutan Grebeg KPK. Tujuan KPK Grebeg kali ini adalah Kampung Wisata Rumah Joglo, di daerah Ciampea, Bogor. Sesuai dengan namanya Rumah Joglo, banyak terdapat bangunan-bangunan rumah khas dari Jawa. Pendopo-pendopo tempat istirahat, juga tentunya Rumah Joglo. Ada beberapa rumah joglo di Kampung Wisata ini, yang dibuat penginapan. Kampung Wisata ini juga di lengkapi tempat rekreasi seperti, Outbond, Kolam Renang, Camping Ranch, Pointball, Pemancingan dan Rafting. 

Menuju ke Kampung Wisata ini cukup jauh…(tidak berlaku bagi yang tinggal di Bogor ya..hahahaha)
Setelah turun dari kereta di Stasiun Bogor, kami dijemput pake Angkot. And you know what? Angkot kami ditilang. Karena berhenti terlalu lama dan juga itu bukan rute yang dilalui Angkot kami… Memakan waktu 1jam perjalanan, akhirnya sampailah di Kampung Wisata Rumah Joglo.  Cukup jauh memang, rute yang harus dilewati.

Dalam perjalanan yang cukup jauh tadi, tentu saja rasa lapar menyerang. Kali ini, Bogor yang kurang bersahabat dalam menyambut kedatangan saya dan team, cukup panas. Wow! Ternyata tempat yang kami tuju buat Grebeg kali ini cukup bagus.. berada di tengah-tengah perkampungan dan suasana kampung di Jawa Tengah sangat kental. Koq bisa? Ada perkampungan Solo di Bogor? Hahaha itu yang terlintas di benak aku.


Sesampai disana, kami benar-benar menikmati pemandangan dan suasana perkampungan seperti di Jawa Tengah sana. Rumah-rumah Joglo, pendopo-pendopo dan peralatan dari kursi, meja, radio hingga peralatan rumah tangga lainnya. Serta dekorasi adat Jawa yang sangat kental di ruang penjamuan Pendopo utama. Yaitu café Semar.

Saatnya bagi kami para grebegers menikmati sajian yang khas dari Rumah Joglo, yaitu Gurame Dabu-dabu dan Gurame Sambel Mangga. Bumbu-bumbu tersebut langsung diracik dan dimasak di hadapan kami para ponggawa KPK. Gimana gak bikin tambah laper, mencium aroma daun jeruk dan sereh yang dimasak hingga aroma mangga dan kacang yang dibuat, bikin air liur kami naik turun menahan rasa lapar… Selain demo masak Gurame tadi, diperagakan juga untuk minuman yang menambah aliran air liur semakin cepat naik-turunnya…hahaha.. Avocado Float, Just Melon yang dikombinasikan dengan lemon dan soda serta Es Putri Salju yang khas dari rumah joglo. Hmmm.. nikmatnya.



Dengan ukuran ikan gurame 2kg cukup bagi kami para grebegers melahap semua yang ada di atas meja hidangan. Plus tumis kangkung dan pasangan abadi, kata temanku yaitu tahu-tempe menambah kenikamatan menyantap makanan tersebut di Rumah Joglo. Hingga yang tersisa hanya tulang belulang, piring-piring kosong bertaburan satu-dua butiran nasi dan sisa-sisa dari sambal mangga dan dabu-dabu .


Bagi yang mempunyai keluarga besar dan sering mengadakan arisan keluarga ataupun acara lainnya, mengunjungi kampung Wisata Rumah Joiglo di Bogor ini bisa menjadi alternatif pilihan. Apalagi dengan adanya objek wisata alam yang pas untuk anak-anak hingga orang dewasa. 

CRODOS Yang Spesial Dari MDL Restoran


 
Dok Yunika
Bagi penggemar donat, kalau belum mencoba Crodos dari MDL restoran belumlah lengkap. Berbicara tentang Croissant Donut atau Cronut nama keren nya, gak ada habis-habisnya. Cronut disini lebih enak, atau Cronut disana tuh yang enak…bla..bla..bla.. Dan sudah banyak juga outlet-outlet yang menjual si Cronut ini. Tapi tidak dengan dengan Croissant Dognuts yang satu ini, Crodos.


Croissant Donut atau lebih dikenal dengan Cronut pertama kali saya cicipi Cronut dari outlet sebelah yang sudah cukup terkenal. Ketika gigitan pertama masuk kemulut, dari si croissant nya banyak serpihan yang berhamburan.  Jadi kurang menikmati ketika dimakan, serpihan croissantnya kemana-mana.


Adalah Restoran MDL yang memperkenalkan aku dengan si Crodos..koq Crodos? Kepanjangan dari Croissant Dognuts, diambil Cro dan Dos..nya hahaha..eits, jangan salah! Ada yang istimewa dari si Crodos ini. Selain nama yang mudah di ingat, dan rasa yang berbeda dari Cronut lainnya. Kenapa harus Crodos? Karena Crodos hanya ada di MDL, tapi Cronut ada di mana-mana.


Pertama kali mencoba si Crodos ini (lucu juga namanya Crodos, kesannya ‘sangar’ boo) gigitan pertama begitu menggoda..crunchy, soo tender,  rasa yang begitu kuat dari si Crodos ini. Crunchy, si  garing, tapi tidak berhamburan dan begitu lembut ketika di gigit. Lapisan tiap lapisan membentuk bulatan donat dengan toping coklat Nutella, Strawberry, Parutan Keju atau Pandan merupakan satu paduan yang membuat Crodos dari MDL begitu istimewa. Ingat Crodos, Ingat MDL!

Restoran MDL adalah restoran yang berada di bawah naungan dari Restoran Kelas Menengah Keatas atau Premium Restoran  Madam Lily, yang berlokasi Plaza Indonesia. MDL sendiri berada di lokasi di kawasan yang cukup elit, Kota Kasablanka. Dimana Mall Kokas, adalah tempat tujuan untuk orang – orang mencari makan setelah lelah bekerja.  Letak MDL sendiri sangat mudah dijangkau, berada di lantai dasar dari Mall KoKas, tepat berada di tengah-tengah dan mudah diakses dari segala penjuru.


Dengan harga yang terjangkau , Crodos bisa menjadi pilihan favorit bagi keluarga penggemar donut. Bagi yang belum mencoba, jika anda sedang berada di Kawasan Kasablanka, mampirlah di MDL restoran untuk membeli Crodos sebagai  camilan. Ingat Crodos, Ingat MDL restoran.

Ghulab Kheer di Festival Dwali, The Colours of India - Kempinski Indonesia


Bertepatan dengan Festival Divali, pada Oktober yang baru lalu, Signature Restaurant – Kempinski Indonesia menyajikan aneka masakan khas India. The Colours of India, itu tema yang diusung dari the Signature Restaurant – Kempinski Indonesia dalam menyambut  Festival Divali,  adalah perayaan besar umat Hindu di India terutama atau yang biasa disebut dengan Festival Cahaya.

Suatu kehormatan bagi diriku mendapat undangan dari Kempinski Indonesia untuk mencicipi kuliner  dari India di restoran mereka. Apalagi dengan Chef Ashwani Kumar Singh yang didatangkan langsung dari India untuk memasak masakan dan disajikan kepada para pengunjung atau undangan yang hadir di Signatures Restaurant. Rasa keingintahuan dan lidah yang sudah tidak sabar ingin mencicipi masakan khas India ini , mengiyakan undangan dari Kempinski dengan excited!.

Tentang Chef Ashwani Kumar Singh

Dok. Fitri - Chef Ashwani

Chef yang sudah 17 tahun malang melintang di dunia permasakan ini, sangat ramah dalam menyambut saya untuk ke dua kali kunjungan di Signatures Restaurant. Kali kedua kunjungan saya ini khusus untuk mengetahui lebih dalam tentang Ghulab Kheer. Makanan yang cukup terkenal dan banyak disajikan pada perayaan besar seperti Festival Divali ini. Pertama kali bertemu, banyak yang mengira beliau ini duplikat dari Shah Rukh Khan…hahahaha..

Chef Ashwani mempunyai satu anak  yang akan berumur 6 tahun pada February mendatang dan istri yang cantik ini sekarang bekerja sebagai Chef De Cuisine at Kempinski Ambaince Hotel Delhi, India. Khusus di datangkan langsung ke Indonesia untuk memasak makanan India pada Festival The Colours of India yang diadakan oleh Kempinksi Indonesia.
Chef Ashwani memulai karirnya di Indian Institute of Management Bisnis di Patna, Bihar pada tahun 1994-1997. Pada tahun 1997, Ia bekerja dengan Welcome Heritage, kelompok ITC hotel. Setelah itu, ia bergabung dengan The Oberoi, New Delhi pada tahun 1999. Kemudian bekerja sama dengan The Carlson Group, Park Plaza, Noida sebagai anggota tim, pada tahun 2008. Untuk menambah pengalaman di bidang kuliner, Chef Ashwani bergabung ke The Claridges sebagai banquet Sous Chef.  


Kali kedua kunjungan ini, saya diperkenalkan dengan begitu banyak makanan khas India lainnya. Ada kurang lebih 11 makanan yang disajikan kepada saya dan teman saya untuk dicoba.  Tentu saja tidak semua makanan tersebut masuk kedalam perut saya, icip sana icip sini cukup sudahmembuat perut saya penuh, dan pasti nya eunakk.  Yang terpenting saya bisa merasakan makanan-makanan tersebut, apalagi ditemani dengan Chef Shah Rukh Khan…hahahaha (Tulisan yang ke dua, photo-photo dan sedikit info tentang ke 11 makanan)



Ghulab Kheer
 
Ghulab Kheer

Ghulab Kheer ini terbuat dari beras, susu kental manis, susu segar,  air mawar dan bunga mawar yang sudah dikeringkan. Mawar kering adalah satu bahan yang harus ada untuk Ghulab Kheer ini. Itulah yang menjadi ciri khas dari  Ghulab Kheer. Gurih, manis dan wangi. Toping yang biasa di gunakan adalag kacang almond yang dicincang kasar.

Ghulab Kheer biasa dimakan oleh orang India bagian Selatan. Karena India bagian Utara banyak mengkonsumsi roti bukan nasi.

Sangat beruntung sekali aku bisa langsung dipandu oleh Chef Ashwani dalam pembuatan Ghulab Kheer ini. Karena memang menu ini sangat mudah memasaknya dan persiapan pun tidak terlalu lama. untuk bahan-bahannya, semua bisa kita dapatkan di Jakarta. Tanpa perlu mendatangkan dari India sana. Tidak seperti menu-menu masakan India lainnya, yang harus didatangkan langsung dari India.


Untuk Ghulab Kheer sendiri lebih enak memang memakai beras Basphati. Karena tekstur dari beras tersebut yang tidak banyak memakai air ketika proses pemasakan. Kalau beras kita, banyak makan air. Jadi waktu yang diperlukana lebih lama untuk merebus beras itu sendiri. Nutrisi dari  susupun akan berkurang.

Bagi aku, Ghulab Kheer ini sangatlah istimewa. Selain saya sudah mencoba sendiri dirumah, setiap saya memasak Ghulab Kheer ini, pasti teringat Chef Ashwani yang mengajarkan langsung ke saya. Berikut tata cara dan tips untuk memasak Ghulab Kheer.

Bahan-bahan:
Beras Bhaspati ½ gelas
½ kaleng Susu Kental Manis
½ gelas air matang
500 cc Susu Segar cair
½ Gelas Air Mawar
Mawar Kering
2 butir kapulaga yang sudah dihancurkan.
Kacang Almond


Cara Membuat:
Campur susu kental manis dan air matang dalam panci. Aduk-aduk dalam api kecil. Kemudian tuang susu cair segar. Aduk-aduk kembali, lalu masukkan beras Bhaspathi yang sudah direndam 2 jam.  Aduk terus hingga lunak dan mengental. Lalu tambahkan mawar kering dan sedikit kapulaga, sambil terus diaduk-aduk. Kemudian tambahakan air mawar dan aduk-aduk kembali hingga matang. Sajikan dengan taburi kacang almond yang sudah dicincang kasar.

Tips:
Beras Bhaspati dapat diganti dengan beras lokal. Caranya. Rendam beras lebih lama sekitar 3-5 jam. Setelah itu ditiriskan dan kemudian ditumbuk kasar.


Team Chef






"Jangan Titipi aku..." - Kunjungan Ke KPP Bea Cukai - Bandara Soetta


Rabu minggu lalu, saya berkesempatan untuk mengunjungi kantor Bea Cukai KPPBC TMP Soekarno-Hatta. Dalam rangka Hari Anti Korupsi yang dicanangkan oleh Kantor yang mengawasi keluar masuk barang dari dan ke Indonesia ini. Mungkin pertama kali yang terlintas dalam benak kita begitu mendengar Bea Cukai adalah seram, kumpulan para calo atau oknum yang nyebelin karena dengan kekuasaan mereka bisa seenaknya menahan barang kiriman kita terus dimintain duit deh. Kalau mau ambil barang kita.. Itu semua hanya oknum yang melakukan bukan pegawai Bea Cukai yang melakukannya.

Setelah mendengarkan visi, misi, komitmen untuk perubahan dan memberikan layanan prima serta pengawasan yang efectif kepada pengguna jasa jasa kepabeanan dan cukai dengan mengoptimalkan cara kerja yang cepat, efisien, transparan dan responsif, kita bisa melihat bahwa perubahan dasar sedang terjadi di Instansi yang memegang peranan penting di Bandara Soetta ini.
Selain itu ada penjelasan tentang bea masuk bagi barang bawaan yang kita bawa dari luar negeri. Kalau kita pulang dari luar negeri, kita tidak perlu takut lagi untuk membawa barang bawaan dari sana. Tetapi ada ketentuannya, bahwasanya setiap orang boleh membawa barang dengan nilai maksimum USD 250 atau USD1000 per keluarga.  Dan jika kita membeli barang melebihi nilai tersebut, pastinya akan dikenakan pajak masuk yang nilainya tergantung dari setiap jenis barang yang kita bawa. Selain itu  para pegawai Bea Cukai inipun selalu update terhadap barang baru dan barang-barang mewah, wuih… aku aja gak tahu mana barang asli mana kw..:)
  

Sebagai Bandar Udara International terbesar di Indonesia dengan tingkat frekwensi penerbangan Dan volume penumpang yang tinggi, Kantor Pengawasan & Pelayanan (KPP) Bea Cukai Type Madya Pabean Soekarno Hatta dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Salah satu tugas dari KPP Bea Cukai Soetta ini  adalah berperan aktif di garda terdepan dalam menangkal masuknya barang-barang ilegal melalui Bandara Soetta, baik yang dibawa langsung oleh penumpang maupun melalui Cargo.

Merupakan suatu kesempatan bagus bagi kami para bloggers yang datang berkunjung ke kantor KPPBC – Soetta, karena tidak sembarang orang bisa masuk kesana. Selain mengunjungi control room yang dipunyai Kantor Bea Cukai – Soetta ini, ada beberapa tempat yang juga menjadi tujuan tour kami di sekitar cakupan wilayah dari kepabeanan Bandar Udara Soekarno – Hatta.

Disela-sela tour, kami diberi kesempatan untuk mengikuti Pers Conference atas penangkapan 5 tersangka penyelundup narkotika lewat Bandara Soetta. Ke 5 tersangka tersebut berhasil ditangkap oleh CTU (Custome Tactical Unit) atau Unit Team Bea Cukai yang bekerja sama dengan Kepolisian Sektor Bandara Soetta. Dari ke lima penyelundup tersebut, mereka membawa Shabu untuk dimasukkan ke Indonesia dengan berbagai macam cara. Ada yang disembunyikan di bagian atas celana dalam yang dipakainya. Ada juga shabu yang berbentuk lilin, cairan bening yang disembunyikan dalam guci arak serta shabu dalam bentuk kristal yang disembunyikan ke dalam tas ransel.


Sebelum Pers Conference dimulai, aku dan temanku sempat berbincang dengan Pak Subekti. Salah satu penyidik yang juga Kepala Kepolisin Resort Bandara Soetta. Beliau mengingkatkan bahwa masih banyak Warga Negara Indonesia yang menjadi kurir dari narkoba hanya demi segelintir uang. Dan akibatnya mereka para kurir tersebut kehilangan masa depan. Jadi jika kita bepergian ke luar negeri, jangan sekali-kali mau dititikan sesuatu oleh kenalan kita disana. Begitupun jika ada teman kita yang menitipkan, jangan sekali-kali kita mau. Karena begitu kita sampai dan kita tertangkap tangan, maka habislah kita. Karena itu tidak berlaku,barang siapa, tapi yang ada adalah barang tersebut ada pada kita. …so..please, ”Jangan titipi aku..” 

Hang Out at Pepper Lunch Restaurant

PepperLunch? Masih ada yang belum kenal dengan restoran ini? Mungkin masih ada. Bagi yang sudah terbiasa main di mall-mall, nama Pepper Lunch sudah tidak asing lagi. Tapi bagi yang belum kenal dengan restoran yang satu ini, patut untuk di coba. Apalagi bagi warga Bintaro dan sekitarnya. Bertempat di Bintaro Exchange Mall, Pepper Lunch restoran hadir untuk mendekatkan kepada para pelanggan yang bertempat tinggal di Bintaro dan sekitarnya. Restoran yang berasal dari Jepang hadir dengan konsep Do It Yourself dan sudah tersebar di berbagai Negara Asia lainnya seperti Thailand, Malaysia, Hongkong, Tiongkok, Vietnam, Taiwan, Korea Selatan dan Philipina, kini hadir Indonesia.

Beberapa waktu lalu, saya dan beberapa teman blogger mendapat undangan istimewa dari Pepper Lunch untuk mencoba menu mereka yang baru launching 2 bulan sebelumnya. Bagi saya yang memang baru pertama kali makan di Pepper Lunch restoran ini agak kaget dan malu. Kaget karena porsi besar, disajikan di hot plate dan makanan yang disajikan baru dibuat begitu kita memesan. Malu, karena begitu terhidang dii atas meja, proses pengadukan harus kita lakukan sendiri. Saya yang tidak tahu sempet berdiam diri, ini harus diapain makanan ini? Toge mentah, buncis mentah, telur setengah matang? Untung pelayan Pepper Lunch cukup gesit melihat kebingungan saya. Dibantu lah saya untuk mengaduk butter yang ada diatas daging. Karena disajikan hot plate ya bener-benar panas. Karena panas yang di sajikan ini ber suhu 260 derajat.. Wow !. Jadi dalam proses pengadukan harus sesegera mungkin agar bahan-bahan yang di atas plate tersebut matang dan siap disantap. Kalau sudah agak dingin akan susah mengaduk, bagian bawah akan mengering dan hangus…O..begitu.. angguk saya.

Mungkin ini kelebihan dan daya tarik sendiri untuk Pepper Lunch. Hot Plate, mangaduk sendiri suatu perpaduan konsep yang tidak berlebihan tapi cukup menarik. Ada 4 menu yang diperkenalkan kepada kami dan kami bisa p[ilih salah satu dari ke 4 menu tersebut.

The Giant (Rib Eye)
Dari namanya saja sudah Giant, pasti berukuran besar. Daging rib yang beratnya sekitar 230-260 gram ini disajikan dengan saus black pepper, dilengkapi mashed potato, buncis, fried garlic, jagung dan nasi dalam mangkuk terpisah. Kalau anda berbadan besar, suka makan yang tidak cukup dengan porsi sedang, pilihan The Giant (Rib Eye) ini sangat cocok dengan anda…hahaha

Double Hamburger Steak with Egg
Menu ini adalah menu yang saya pilih.  2 daging hamburger dengan telur mata sapi serta disajikan dengan toge, buncis dan jagung. Dengan pilihan sause brown atau onion. Saya memilih Onion Sauce.
Double Hamburger Steak With Egg



 Curry Rice (Premium Beef & Hamburg Steak)
Sajian menu yang satu ini sedikit berbeda. Meskipun tetap ada nasi dan jagung serta 2 potong daging dan hamburger steak yang disiram saus black pepper. Ditambah irisan bawang dan irisan daging dengan saus kari yang terpisah. Kata teman aku yang memilih menu ini, saus kari nya sedikit berbeda dengan saus kari yang dari Negara East sana. Kari dari Jepang, Hmm.. patut dicoba kalau makan di Pepper Lunch nih..

Curry Rice

Basil Cream Cheese
Basil Cream Cheese ini adalah Spaghetti yang disiram saus steak, black pepper dan cream. Melengkapi menu ini adalah daging ayam, jamur dan taburan keju parmesan.. so Italia..

Hazelnut Mousse Dessert
Ini adalah makanan penutup dari serangkaian tester menu baru di Pepper Lunch. Mousse yang dicampur kacang hazel dan disajikan dingin..enak..pas banget rasa manis nya.
Hazzelnut Mousse Dessert



 So, bagi yang tidak bertempat tinggal di Bintaro pun bisa menikmati hidangan tersebut di Pepper Lunch, karena restoran ini sudah banyak di jumapi di Mall-mall yang ada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Untuk pesan antar juga sudah tersedia, tinggal telp di nomor 500558. Yuk ! kita ke Pepper Lunch. Enaknya, kalau lagi laper berat. Dengan porsi yang besar tadi cukup memenuhi perut yang laper.

Minggu, 12 Oktober 2014

La Semaine Du Gout "Pekan Cita Rasa' Kuliner Prancis


Di bulan Oktober ini banyak kegiatan atau event hadir di Jakarta. Salah satunya adalah Pekan Cita Rasa (PCR) masakan khas dari negeri Menara Eifel, Perancis. Event yang mulai hadir pada tanggal 13 - 17 October 2014 serentak di selenggarakan di negara Peranci sana dan beberapa negera di belahan lainnya, seperti dengan serangkaian acara demo memasak di sekolah-sekolah kejuruan menengah atas. Kali ini PCR merangkul sebanyak 800 siswa -siswi dari sekolah kejuruan yang ada di Jakarta antara lain, SMK 57 Pasar Minggu, SMK 30 Kebayoran baru, SMK 27 Pasar Baru, SMK 37 dan satu Perguruan Tinggi, Sekolah Tinggi Perhotelan Sahid.

Pekan Cita Rasa atau bahasa Perancis sana ' La Semaine Du Gout' ini hadir untuk kedua kalinya di Jakarta. Acara ini terselenggara bekerja sama dengan Institut Perancis. Tujuan diadakannya Pekan Cita Rasa kali ini adalah untuk mengajarkan anak-anak muda mengenal rasa dan seni kuliner. Tidak cuma demo masak, tapi berbagi ilmu dan transfer ilmu tentang berbagai macam rasa dan cara mengolah resep masakan Perancis. Tema untuk PCR 2014 kali ini adalah 'Educating the youngest to taste'. Melalui PCR ini para 19 chef yang terdiri dari Chef Indonesia dan Perancis ini akan berbagi ilmu seputar kuliner dan masakan Perancis. Diantara nya 'patisserie' atau pastry ala Prancis. Jose Martin chef special pastry ini akan berbagi ilmu dan ber demo masak di Sekolah SMK 27, Pasar Baru pada tanggal 17 October 2014. Apa yang ditunggu? Allons rejoindre! Bahasa gaul nya, "Let's Go & Join!"

Inilah jadwal Pekan Cita Rasa yang digelar dari tanggal 13 - 17 October 2014.

Senin (Lundi) 13 October 2014: 08.00 - 11.00 WIB
SMK 27 - Chef Alexandre Riehl (AMuz) 
SMK 37 - Chef Jerome Laurent (Pullman) 
SMK 57 - Chef Radian (Coquellcot)
SMK 30 - Chef Vindex Tengker (Dharmawangsa)

Selasa (Mardi) 14 October 2014: 08.00 - 11.00 WIB
SMK 37 - Chef Odie Jamil (BYOD Patisseries)
SMK 57 - Chef Patrick Farjas (Retro Gourmet)
SMK 30 - Chef Beni Harsono (Colette & Lola)
IFF Salemba - Chef Gilles Marx (AMuz) & Antoine Audran (Potato Head)

Rabu, (Mercredi) 15 October 2014: 08.00 - 11.00
French International School - Chef Andini Hariono
IFI Salemba - Chef Gerald Maridet (Pullman)
SMK 27 - Chef Antoine Audran (Potato Head)
SMK 57 - Chef Muhammad Aditya (Colette & Lola)
SMK 30 - Chef Julio (The Dharmawangsa)

Kamis (Jeudi) 16 October 2014.: 08.00 - 11.00
IFI Wijaya - Gilles Marx (Amuz)
SMK 27 - Chef Dwi (Colette & Lola)
SMK 37 - Chef Gerald Maridet (Pullman) 
SMK 57 - Chef Wita Griawati
SMK 30 - Chef Arief (The Dharmawangsa)

Jumat (Vendredi) 17 October 2014: 08.00 - 11.00
SMK 27 - Chef Jose Martin (Eric Kayser)
SMK 37 - Chef Ahmad (Colette & Lola)

Silahkan datang dan nikmati cita rasa dari kuliner Perancis. 

Dokumen Tari

Jumat, 03 Oktober 2014

Nasi Ulam





Sebagian besar penduduk Indonesia memakan nasi sebagai makanan pokok. Beras dan nasi memang tidak telah menjadi bagian tersendiri dalam kehidupan sehari-hari. Jika belum memakan nasi, rasanya belum puas perut ini. Berbagai macam olahan nasi menjadi ciri khas dari daerah-daerah di Indonesia.

Di daerah Jakarta ada Nasi Uduk, Nasi Ulam dan Nasi Kebuli. Nasi Uduk sangat banyak bisa dijumpai. Tidak Cuma siang hari orang banyak yang berjualan, tapi malam hari pun ada juga. Seperti didaerah Jakarta Barat. Tepatnya daerah Palmerah, Rawa Belong dan sekitarnya. Penjual Nasi Uduk khas Betawi sangat banyak dan semuanya enak-enak. Menunya dari semur daging hingga semur jengkol tersedia disana. Yang jarang dijumpai adalah Nasi Ulam dan Nasi Kebuli. Nasi Ulam. Tidak banyak penjual Nasi Uduk berdampingan jualan Nasi Ulam. Entahlah karena apa Nasi Ulam seperti tenggelam dengan ketenaran Nasi Uduk. Nasi Kebuli juga sudah sangat jarang dijumpai. Kecuali dalam acara-acara spesial.

Kali iniberbagi resep Nasi Ulam. Resep yang sudah turun temurun di keluarga besar aku. Resep ini masih di pertahankan hingga kini, meskipun Emak sudah tidak berjualan Nasi Ula lagi. Kami hanya membuat jika ada pesanan atau sekedar ingin makan di waktu yang spesial maka Emak akan membuat Nasi Ulam.

Berikut Resep untuk Nasi Ulam

Bahan-Bahan:
3 liter beras, rendam 2-3 jam
¼ cabe merah besar
¼ cabe merah keriting
1 ons Ebi
5-6 batang sereh
1 butir kelapa sedang  parut kasar
¼ gula merah
1 ruas jari langkuas
3-5 lembar daun salam
½ kg bawang merah, di goreng
¼ kacang Ijo mentah , rendam semalam
1 ikat daun kemangi
2 Timun potong-potong

Cara Membuat:
Tumbuk halus, cabe merah besar, batang sereh yang diiris halus, cabe merah keriting, dan Ebi. Setelah halus campur dengan parutan kelapa yang sedang. Tumis tambahkan air 1/4 gelas dan irisan gula merah, aduk-aduk hingga bumbu mengering. Proses ini memakan waktu kurang lebih 45 menit.
Masak nasi bersama daun salam, langkuas dan sereh beri garam secukupnya. Setelah nasi jadi aronan kukus selama 30 menit.
Sajikan nasi ulam dengan bumbu, semur daging, tahu atau kentang. Beri kacang hijau yang telah direndam semalaman, daun kemangi serta irisan ketimun. Jangan lupa sambel kacang dan taburan bawang goreng.

Kamis, 02 Oktober 2014

Laksa Emak





Kali ini ingin berbagi sedikit tentang Ketupat Laksa. Salah satu makanan khas masyarakat Betawi di hari Raya.
Laksa berasal dari bahasa Sanksekerta ‘Laksha’ yang berarti ‘banyak’. Kalau kata Emak, sayur laksa itu adalah sayur seribu bumbu. Semua bumbu masuk ke dalam bahan untuk pembuatan Laksa. Dari Jahe, langkuas, kunyit, kemiri, bawang merah, bawang putih, cabe merah kecil dan besar, lada, ketumbar, jinten, cengkeh, pala, daun salam sereh jangan lupa pake udang rebon atau Ebi.


Berikut resep Ketupat Laksa untuk 4-5 porsi.

Bahan-bahan:
1 ons Lada, Jinten, Kemiri, Ketumbar, Pala dan Jinten
1 ons bawang merah, bawang putih, cabe merah keriting dan cabe merah besar dan Ebi
2-3 ruas jari  Langkuas, Kunyit, Jahe, Kencur
10 lembar daun salam dan sereh
1 butir kelapa muda diparut
Santan dari 2 butir kelapa tua parut.
2 butir kelapa tua diparut halus
¼ kacang hijau mentah, rendam semalam
Daun kucai


Cara Membuat:
Rebus semua bumbu jadi satu, kecuali batang sereh, lada, ketumbar, jinten, dan pala. Setelah direbus, haluskan bersama lada, ketumbar, jinten, pala, irisan batang sereh serta kelapa muda parut.
Bumbu yang telah halus, kemudian di goreng tanpa minyak bersama parutan kelapa tua. Goreng hingga mengering dan berbutiran. Setelah mengering, diamkan selama kurang lebih 2-3 jam. Kemudian masak santan dan campur semua bumbu bersama santan masak hingga masak dan harum.
Sajikan dengan ketupat, semur daging, sambal, kacang ijo, daun kucai serta bihun. Taburi dengan bawang goreng dan kerupuk.