Selasa, 26 Agustus 2014

Kue Pepe, Si Lengket Manis & Kenyal

Apa yang terlintas di pikiran anda tentang makanan khas Betawi?  Nasi Uduk, Dodol..! ya betul! Bagi masyarakat lain nasi uduk dan dodol menjadi ciri khas makanan dari Betawi. Tahukah anda selain ke dua makanan tersebut masih banyak lainnya? Seperti Wajik, Geplak, Tape Uli, Talam dan Kue Pepe. Itu yang dari jajanan pasarnya. Kalau dari masakan ada Nasi Uduk, Nasi Ulam, Gado-gado, Semur, Ketupat sayur Godog, Ketupat Laksa, Toge Goreng, Soto Betawi, dan masih banyak lainnya.


Hmm..kue Pepe. Apa yang terbayang dari Kue Pepe? lengket, kenyal dan manis tentunya.  Keberadaan Kue Pepe di masyarakat Betawi sebagai simbol hubungan erat dalam persaudaraan yang tidak terputus..lengket teruss..Saat ini kue-kue khas Betawi sudah tidak terdengar gaungnya. Sudah tergeser dengan kue-kue dari daerah lain ataupun luar negeri. Selain Kue Pepe masih banyak kue-kue khas Betawi lainnya yang perlu penanganan serius agar kue-kue tersebut tidak hilang ditelan zaman.

Yang akan aku bagi cerita disini tentang kue Pepe. Kue pepe yang begitu spesial di kalangan masyarakat Betawi. Kue yang wajib ada di setiap acara perkawinan. Kue yang begitu kental akan ‘ke-Betawian’nya. Setiap menyebut Betawi yang pertama muncul adalah Kue Pepe. Kenapa Kue Pepe? Karena ciri khas kue pepe ini yang kenyal, manis dan lengket serta aroma daun pandan dan jeruknya.

Tingkat kesulitan dalam pembuatan Kue Pepe ini cukup tinggi. Karena selain takaran dan adonan yang harus pas, dalam pemilihan bahan dasar dari kue ini pun harus dipilih yang terbaik. Seperti Sagu yang dipakai adalah harus tepung sagu muda. Kenapa harus muda? Karena begitu masuk adonan dan dicampur dengan bahan lainnya tidak menggumpal. Tepung sagu termasuk gluten free. Tekstur dari tepung sagu ini ‘lebih kering’ dibanding tepung tapioka, tepung terigu ataupun tepung maizena. Kami selalu menggunakan tepung sagu pilihan dan ‘Tepung Sagu Pak Tani’ adalah salah satu tepung sagu yang terbaik dan mahal dibanding tepung sagu lainnya yang menjadi pilihan untuk pembuatan kue pepe.

Untuk pilihan gula pasir juga harus dipilih gula pasir dengan kadar air sedikit. Disini kami memakai gula dengan merek ‘GMP’ gula termahal dibanding gula pasir yang ada di pasaran. Begitu juga dengan santan. Santan diambil dari kelapa tua yang kekentalan dari santan tersebut bisa membuat kue pepe menjadi terlihat mengkilat karena kadar minyak yang ditimbulkan dari proses pengukusan kue pepe. Semakin mengkilat, kue pepe semakin enak dan cantik. Selain bahan-bahan diatas, masih ada lagi tambahan yang membuat aroma kue pepe semakin wangi. Pada saat proses masak adonan yaitu, gula dan santan di tambahkan daun pandan dan daun jeruk. Wangi dari kedua daun inilah yang membuat kue pepe menjadi khas. Kenapa semua proses pembuatan kue Pepe harus sempurna? karena salah adonan ataupun salah dalam pemilihan bahan dasarnya akan berakibat kue Pepe lembek alias ‘ngeladek’ kata orang Betawi. Tidak bisa diangkat dari loyang dan pastinya tidak bisa dipotong-potong.


Tahukah anda berapa waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan 1 loyang kue Pepe? untuk pembuatan 1 loyang kue Pepe itu butuh 3-4 jam dan untuk proses pendinginan sebelum diangkat dari loyang butuh waktu 5-6 jam. Untuk pembuatan 1 loyang kue pepe dibutuhkan 1,5kg sagu, 1,5 gula pasir dan santan dari 3 buah kelapa tua jika besar-besar ukurannya. Untuk ukuran sedang, kita memerlukan 4 buah kelapa. Siapkan pula pewarna makanan jika ingin kue pepe ini berwarna. Seperti merah, hijau ataupun coklat. Untuk coklat kita bisa pakai bubuk coklat dari merek yang sudah terkenal. Sagu dimasukan ke dalam gula yang telah dimasak bersama santan. Gula dan santan dimasak bersama daun pandan dan daun jeruk agar menimbulkan aroma yang menjadi ciri khas dari kue Pepe ini.  Berat 1 loyang kue pepe bisa mencapai 1-1,5 kg. Saat ini, sangat jarang yang memproduksi kue pepe dengan cita rasa seperti itu. Meskipun banyak dipasaran, tapi rasa dan aroma kue pepe yang sebenarnya tidak akan kita temukan.

Adalah Mampang House of Talam yang kembali memproduksi kue-kue khas Betawi untuk dikenalkan kepada masyarakat luas. Bahwa kue-kue Betawi mampu bersaing dengan maraknya kue-kue luar yang sudah lama hadir dan mempunyai nama. Dan kue-kue Betawi akan menjadi piihan utama di hati para pecinta / pemerhati makanan tradisional terutama masyarakat yang memang sudah lama dirindukan. Di Mampang House of Talam anda akan menemukan kembali cita rasa kue Pepe yang khas dengan aroma pandan dan daun jeruk. Selain Kue Pepe yang menjadi primadona di Mampang House of Talam, ada banyak variasi dari kue Talam. Talam Bulan, Talam Ijo Sekapur, Talam Bumbu, Talam Ubi, Talam Ketan dan Talam Ijo-Merah. Di Mampang House of Talam anda juga menemukan kembali Tape Uli, Wajik dan Geplak. Masih banyak kue-kue Betawi lainnya yang menunggu untuk dikenalkan kembali ke masyarakat luas. Masih ingatkah anda dengan Kue Rangi? Cucur? Biji Ketapang? Kue Bakar? Geplak Bakar? Tugas dari Mampang House untuk menjaga kelestarian kue-kue tersebut. Mampang House of Talam ikut dalam melestarikan budaya Betawi dan membawa kue-kue Betawi mendunia.





6 komentar:

  1. Pernah bikin kue ini dari campuran sagu dan tepung beras pewarnanya pakai daun suji dan pandan, resep keluarga hehehe.....
    Mba Erna, saya izin culik resep yg ini ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan mbak..
      Terima kasih sudah mampir ya..

      Hapus
  2. belum pernah nyoba kue pepe... beda ya sama kue lapis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kue Pepe itu sebutan di Betawi, ada sebagaian masyarakat sebutnya kue lapis basa.. mungkin yang dimaksud dgn kue lapis adalah kue yang terbuat dari tepung beras... sama berlapis-lapis juga.. nanti aku posting yang dari tepung beras ya..

      Thanks sudah mampir....

      Hapus