Minggu, 12 Oktober 2014

La Semaine Du Gout "Pekan Cita Rasa' Kuliner Prancis


Di bulan Oktober ini banyak kegiatan atau event hadir di Jakarta. Salah satunya adalah Pekan Cita Rasa (PCR) masakan khas dari negeri Menara Eifel, Perancis. Event yang mulai hadir pada tanggal 13 - 17 October 2014 serentak di selenggarakan di negara Peranci sana dan beberapa negera di belahan lainnya, seperti dengan serangkaian acara demo memasak di sekolah-sekolah kejuruan menengah atas. Kali ini PCR merangkul sebanyak 800 siswa -siswi dari sekolah kejuruan yang ada di Jakarta antara lain, SMK 57 Pasar Minggu, SMK 30 Kebayoran baru, SMK 27 Pasar Baru, SMK 37 dan satu Perguruan Tinggi, Sekolah Tinggi Perhotelan Sahid.

Pekan Cita Rasa atau bahasa Perancis sana ' La Semaine Du Gout' ini hadir untuk kedua kalinya di Jakarta. Acara ini terselenggara bekerja sama dengan Institut Perancis. Tujuan diadakannya Pekan Cita Rasa kali ini adalah untuk mengajarkan anak-anak muda mengenal rasa dan seni kuliner. Tidak cuma demo masak, tapi berbagi ilmu dan transfer ilmu tentang berbagai macam rasa dan cara mengolah resep masakan Perancis. Tema untuk PCR 2014 kali ini adalah 'Educating the youngest to taste'. Melalui PCR ini para 19 chef yang terdiri dari Chef Indonesia dan Perancis ini akan berbagi ilmu seputar kuliner dan masakan Perancis. Diantara nya 'patisserie' atau pastry ala Prancis. Jose Martin chef special pastry ini akan berbagi ilmu dan ber demo masak di Sekolah SMK 27, Pasar Baru pada tanggal 17 October 2014. Apa yang ditunggu? Allons rejoindre! Bahasa gaul nya, "Let's Go & Join!"

Inilah jadwal Pekan Cita Rasa yang digelar dari tanggal 13 - 17 October 2014.

Senin (Lundi) 13 October 2014: 08.00 - 11.00 WIB
SMK 27 - Chef Alexandre Riehl (AMuz) 
SMK 37 - Chef Jerome Laurent (Pullman) 
SMK 57 - Chef Radian (Coquellcot)
SMK 30 - Chef Vindex Tengker (Dharmawangsa)

Selasa (Mardi) 14 October 2014: 08.00 - 11.00 WIB
SMK 37 - Chef Odie Jamil (BYOD Patisseries)
SMK 57 - Chef Patrick Farjas (Retro Gourmet)
SMK 30 - Chef Beni Harsono (Colette & Lola)
IFF Salemba - Chef Gilles Marx (AMuz) & Antoine Audran (Potato Head)

Rabu, (Mercredi) 15 October 2014: 08.00 - 11.00
French International School - Chef Andini Hariono
IFI Salemba - Chef Gerald Maridet (Pullman)
SMK 27 - Chef Antoine Audran (Potato Head)
SMK 57 - Chef Muhammad Aditya (Colette & Lola)
SMK 30 - Chef Julio (The Dharmawangsa)

Kamis (Jeudi) 16 October 2014.: 08.00 - 11.00
IFI Wijaya - Gilles Marx (Amuz)
SMK 27 - Chef Dwi (Colette & Lola)
SMK 37 - Chef Gerald Maridet (Pullman) 
SMK 57 - Chef Wita Griawati
SMK 30 - Chef Arief (The Dharmawangsa)

Jumat (Vendredi) 17 October 2014: 08.00 - 11.00
SMK 27 - Chef Jose Martin (Eric Kayser)
SMK 37 - Chef Ahmad (Colette & Lola)

Silahkan datang dan nikmati cita rasa dari kuliner Perancis. 

Dokumen Tari

Jumat, 03 Oktober 2014

Nasi Ulam





Sebagian besar penduduk Indonesia memakan nasi sebagai makanan pokok. Beras dan nasi memang tidak telah menjadi bagian tersendiri dalam kehidupan sehari-hari. Jika belum memakan nasi, rasanya belum puas perut ini. Berbagai macam olahan nasi menjadi ciri khas dari daerah-daerah di Indonesia.

Di daerah Jakarta ada Nasi Uduk, Nasi Ulam dan Nasi Kebuli. Nasi Uduk sangat banyak bisa dijumpai. Tidak Cuma siang hari orang banyak yang berjualan, tapi malam hari pun ada juga. Seperti didaerah Jakarta Barat. Tepatnya daerah Palmerah, Rawa Belong dan sekitarnya. Penjual Nasi Uduk khas Betawi sangat banyak dan semuanya enak-enak. Menunya dari semur daging hingga semur jengkol tersedia disana. Yang jarang dijumpai adalah Nasi Ulam dan Nasi Kebuli. Nasi Ulam. Tidak banyak penjual Nasi Uduk berdampingan jualan Nasi Ulam. Entahlah karena apa Nasi Ulam seperti tenggelam dengan ketenaran Nasi Uduk. Nasi Kebuli juga sudah sangat jarang dijumpai. Kecuali dalam acara-acara spesial.

Kali iniberbagi resep Nasi Ulam. Resep yang sudah turun temurun di keluarga besar aku. Resep ini masih di pertahankan hingga kini, meskipun Emak sudah tidak berjualan Nasi Ula lagi. Kami hanya membuat jika ada pesanan atau sekedar ingin makan di waktu yang spesial maka Emak akan membuat Nasi Ulam.

Berikut Resep untuk Nasi Ulam

Bahan-Bahan:
3 liter beras, rendam 2-3 jam
¼ cabe merah besar
¼ cabe merah keriting
1 ons Ebi
5-6 batang sereh
1 butir kelapa sedang  parut kasar
¼ gula merah
1 ruas jari langkuas
3-5 lembar daun salam
½ kg bawang merah, di goreng
¼ kacang Ijo mentah , rendam semalam
1 ikat daun kemangi
2 Timun potong-potong

Cara Membuat:
Tumbuk halus, cabe merah besar, batang sereh yang diiris halus, cabe merah keriting, dan Ebi. Setelah halus campur dengan parutan kelapa yang sedang. Tumis tambahkan air 1/4 gelas dan irisan gula merah, aduk-aduk hingga bumbu mengering. Proses ini memakan waktu kurang lebih 45 menit.
Masak nasi bersama daun salam, langkuas dan sereh beri garam secukupnya. Setelah nasi jadi aronan kukus selama 30 menit.
Sajikan nasi ulam dengan bumbu, semur daging, tahu atau kentang. Beri kacang hijau yang telah direndam semalaman, daun kemangi serta irisan ketimun. Jangan lupa sambel kacang dan taburan bawang goreng.

Kamis, 02 Oktober 2014

Laksa Emak





Kali ini ingin berbagi sedikit tentang Ketupat Laksa. Salah satu makanan khas masyarakat Betawi di hari Raya.
Laksa berasal dari bahasa Sanksekerta ‘Laksha’ yang berarti ‘banyak’. Kalau kata Emak, sayur laksa itu adalah sayur seribu bumbu. Semua bumbu masuk ke dalam bahan untuk pembuatan Laksa. Dari Jahe, langkuas, kunyit, kemiri, bawang merah, bawang putih, cabe merah kecil dan besar, lada, ketumbar, jinten, cengkeh, pala, daun salam sereh jangan lupa pake udang rebon atau Ebi.


Berikut resep Ketupat Laksa untuk 4-5 porsi.

Bahan-bahan:
1 ons Lada, Jinten, Kemiri, Ketumbar, Pala dan Jinten
1 ons bawang merah, bawang putih, cabe merah keriting dan cabe merah besar dan Ebi
2-3 ruas jari  Langkuas, Kunyit, Jahe, Kencur
10 lembar daun salam dan sereh
1 butir kelapa muda diparut
Santan dari 2 butir kelapa tua parut.
2 butir kelapa tua diparut halus
¼ kacang hijau mentah, rendam semalam
Daun kucai


Cara Membuat:
Rebus semua bumbu jadi satu, kecuali batang sereh, lada, ketumbar, jinten, dan pala. Setelah direbus, haluskan bersama lada, ketumbar, jinten, pala, irisan batang sereh serta kelapa muda parut.
Bumbu yang telah halus, kemudian di goreng tanpa minyak bersama parutan kelapa tua. Goreng hingga mengering dan berbutiran. Setelah mengering, diamkan selama kurang lebih 2-3 jam. Kemudian masak santan dan campur semua bumbu bersama santan masak hingga masak dan harum.
Sajikan dengan ketupat, semur daging, sambal, kacang ijo, daun kucai serta bihun. Taburi dengan bawang goreng dan kerupuk.

Pindang Tulang Iga




Lebaran Idul Adha sudah deket kan?.. bingung mau masak olahan daging seperti apa? Dari dapur Mampang House of Talam ada  beberapa menu yang bisa dicoba. Semur Daging khas Betawi dan Pindang Tulang Iga. Spesial buat Lebaran Idul Adha tahun ini resep untuk berbagi adalah Pindang Tulang Iga untuk 4-5 porsi.

Resep Pindang Tulang Iga ala Emak, adalah menu andalan keluarga besar kami di Mampang. Terutama bila ada acara kumpul-kumpul keluarga atau paling tidak buat hidangan sedikit istimewa buat keluarga. STulang Iga yang dipiih biasa nya tulang Iga dengan dbungkusan daging yang banyak. Emak suka menyebut Tulang Iga tersebut dengan sebutan Tulang Iga Jambrong. Kenapa Jambrong, karena seperti janggut lebat. Semoga resep Pindang Tulang Iga Emak ini bisa menjadi pilihan bagi anda penikmat Tulang Iga dengan sajian berbeda.

Pindang Tulang Iga
4-5 porsi


Bahan-bahan:
1 kg Tulang Iga Sapi atau Kerbau. Pilih Tulang Iga yang banyak dagingnya (kami menyebutnya dengan Tulang Iga ‘Jambrong’)
¼ kg daging slimpiran atau Tetelan

Bumbu-bumbu:
½ sendok makan Lada, Jinten, Ketumbar
5 buah Kemiri
4 siung Bawang Putih & Merah
5 buah cabe merah besar
5 buah cabe merah keriting
1 ruas jari langkuas, kunyit, jahe
5 lembar daun salam

Cara Pembuatan:
Rebus Tulang Iga dan daging tetelan selama 1 jam. Selama proses perebusan, bakar semua bumbu-bumbu. Atau bisa juga di gongseng (digoreng tanpa minyak) hingga kehitaman. Jangan sampai hangus. Setelah semua bumbu di bakar, dihaluskan lalu ditumis. Setelah ditumis, masukkan bumbu halus ke dalam rebusan Tulang Iga. Beri beberapa lembar daun salam dan irisan tomat. Masukkan garam dan sedikit gula. Setelah Tulang Iga empuk, angkat dan siap disajikan panas bersama sambal cak-cak dan asinan.


 Selamat Menikmati.

Cafe D'Marco: "Martabak Naik Kelas"




14122568761136345650
Photo KPK
Sudah ada yang mencoba martabak varian baru? Ada Martabak Pizza, Burger, Strawberry Ice Cream, Nutella,Choco Ice Cream, dan masih banyak lainnya. Kalau belum coba deh, mampir ke D’Marco Cafe. Cafe yang spesial menyajikan menu martabak dengan banyak variasi untuk memanjakan lidah para penikmat kuliner terutama fans berat martabak. Cafe yang terletak di daerah Sabang, yang boleh juga disebut bahwa daerah ini adalah salah satu tujuan para kuliner dan penikmat makanan pinggir jalan. Tempat yang sangat pas untuk menikmati martabak di sebuah cafe.




14122574211859389602
Dook. Pribadi :Martabak Pizza
14122570361885023687
Sumber Photo KPK

Adalah 2 dara dan satu Pria yaitu Ira Latief, Ika Hendrani dan Budiyono yang mempunyai ide cemerlang membawa martabak yang biasa dijual di pinggir jalan menjadi martabak yang dapat dinikmati dengan banyak variasi dan makan ala cafe-cafe. Sama seperti anak muda lainnya yang mempunyai idealisme untuk membuat Martabak kelas pinggiran menjadi naik kelas maka mereka mendirikan Cafe D’Marco. Dan kini D’Marco menjadi salah satu tempat tujuan untuk menikamati martabak. D’Marco bukan cafe yang berasal dari luaran sana. Tapi kepanjangan dari Martabak & Coffee. Penyebutan Cafe D’Marco ini agar pas di dengar ditelinga para pelancong dari lunegeri. Karena itu juga adalah salah satu tujuan Cafe D’Marco untuk membawa martabak ke jenjang international. Salut!



14122571271286100800
Dok Pribadi

Ukuran martabak yang dijual dicafe D’Marco ini hampir mirip dengan ukuran personal pan yang ada di Pizza. Kecil mungil dan sekali hap..langsung masuk mulut. Menikmati sajian martabak mini slice per slice yang dihidangkan membuat lidah ini semakin bergoyang. Itulah yang kami rasakan pada Senin malam kemarin para pasukan Kompasianer Penggila Kuliner meng “grebeg” martabak di Cafe D’Marco. Martabak yang pertama dihidangkan adalah Martabak Pizza. Dari namanya ya memang ada rasa pizza juga bahan-bahan toping ya memang diperuntukan buat Pizza. Dengan berbahan dasar martabak manis dan toping pizza merupakan perpaduan yang unik dan tidak mengurangi kenikmatan untuk memanjakan lidah. Rasa pedas dari Martabak Pizza sedikit tidak nyaman untuk lidah saya. Martabak kedua yang menjadi sajian adalah Martabak Burger. Kali ini rasa pedasnya sedikit berkurang. Dan saya sangat menikmati. Martabak Nutela menjadi sajian ke tiga dari dari 4 sajian Martabak D’Marco. Dan yang ke empat adalah Martabak Oreo with Ice Cream. Secara keseluruhan saya sangat menikamati sajian martabak dari D’Marco, karena saya adalah penggila kuliner. Apapun sajian martabak dari D’Marco sepertinya akan saya lahab habis..hahaha..



14122572361892623323
Dok Pribadi; Martabak Choco Oreo

Cafe D’Marco mendekatkan diri dengan para pelanggan dapat di jumpai di 3tempat pusat jajanan kuliner Jakarta. Yaitu di Sabang, Kampung Kemang, dan Tebet Cool Spot. Silahkan menikmati rasa lain dari martabak tak sekedar martabak.

Cafe D’Marco
Jl. Sabang No. 43A
Samping HokaBen
Jakarta Pusat

Cafe D’Marco, Tebet
Tebet Cool Spot
Jl. Tebet Utara Dalam No. 18
Jakarta Selatan

Cafe D’Marco, Kemang
Kampung Kemang
Jl. Kemang Raya No. 18
Jakarta Selatan