Selasa, 24 Juni 2014

Pentingnya Pembelajaran Seks Usia Dini



Bertempat di Toko Buku Aksara, Kemang pada tanggal 24 May 2014 lalu berlangsung talk show tentang Sex dan Anak. Aku sendiri sampai di tempat acara sudah terlambat. Mengikuti acara sudah setengah jalan.
Talkshow ini sungguh tema yang sangat menarik. Sebagai Ibu dari 2 orang anak yang menjelang masa remaja, sangat terbantu dengan semua informarmasi yang disampaikan oleh Pembicara.

Paparan yang disampaikan oleh Dr. Ratna Mardiati sebagai pembicara pertama seputar kejahatan seksual terhadap anak-anak yang belakangan ini semakin mencuat kasusnya. Menurut Data dari Kementerian Sosial, diperkirakan 1,1 juta remaja laki-laki dan 800,000 remaja perempuan mengalami kekerasan seksual sebelum usia 18 tahun. Peningkatan angka kekerasan seksual terhadap anak saat ini semakin meluas. Lingkungan  sekolah yang harusnya menjadi zona aman bagi anak justru malah menjadi tempat yang paling rawan.
Data lain dari cukup mencengangkan juga didapat dari Komnas Perindungan Anak yaitu:
·     Korban di kawasan Jabodetabek pada 2010 mencapai 2.046 kasus.
·      Laporan kekerasan pada anak tahun 2011 naik menjadi 2.462 kasus. Pada 2012 naik lagi menjadi 2.626 kasus dan pada 2013 melonjak menjadi 3.339 kasus.
”Bahkan, dalam tiga bulan pertama 2014, kami menerima 252 laporan kekerasan pada anak,” ungkap Arist. Laporan kekerasan pada anak yang masuk ke Komnas PA didominasi kejahatan seksual yang dari 2010 hingga 2014 angkanya berkisar 42-62 persen.
Kekerasan sering terjadi di dua lokus itu, rumah dan sekolah

Untuk mengantisipasi dan perlindungan dini dari kejahatan seksual terhadap anak, sebagai Orang Tua perlu memahami beberapa hal yang menyangkut tindakan kekerasan seksual. Orang tua perlu diberikan pengetahuan tentang perkembangan seksualitas dan Gender terhadap anak-anaknya sedini mungking. Kenapa harus sedini mungkin? Karena agar si anak akan lebih paham dan bisa melindungi dirinya sendiri terhadap bahaya yang mengincar dirinya terutama kejahatan seksual.
Ada Info yang cukup penting disampaikan oleh Dr. Ratna yaitu teori Freud tentang Perkembangan Psikoseksual anak. Bisa dilihat tabel dibawah ini:                                                                                                           

Perkembangan Psikoseksual (Freud)

Umur
Tahap
Karakteristik
0-1 th
Oral
Kenikmatan pada mulut : makan, bersuara
1-3 th
Anal
Kenikmatan dengan menahan atau mengeluarkan faeces
3-6
Falik
Kenikmatan dengan merasa alat seksual
Oedipal dan Electra Complexes
6-11
Laten
Identifikasi orangtua yang berjenis kelamin sama
12-18
Genital
Tertarik pada lawan jenis


Bagi sebagaian orang tua, ketika kita mengenalkan alat vital kepada buah hati, kadang kita memakai istilah yang menurut orang tua mudah dimengerti. Seperti alat vital laki-laki orang tua akan mengenalkan sebagai ‘burung’ atau untuk alat vital perempuan sebagai ‘dompet’ . Kenalkan lah kepada anak-anak kita apa itu alat vital karena itu salah satu pembelajaran sex usia dini. Jangan takut untuk menyebut Penis dan Vagina. Didik anak untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dasar alat reproduksi mereka. Beritahu  sentuhan yang harus dihindari. Beritahu orangtua bila terjadi sentuhan, pegangan, rabaan pada bagian tubuh tertentu. Hanya dibolehkan sentuhan seperti salaman  dan yang dianggap boleh oleh orang tua.  Ajarkan untuk menolak sentuhan yang buruk. Tolak berada diruangan hanya berdua.
Ajarkan pula tentang perlunya kebersihan dan menjaga agar tetap bersih organ tubuh kita. Ajarkan pula bagaimana cara membersihkan alat kelamin dengan benar ketika anak mandi. Ini semua adalah bagian dari pembelajaran tentang pendidikan seks kepada anak. Hal-hal seperti ini akan membantu anak-anak kita terhindar dari bahaya seksual.

Ketika bentuk kekerasan terjadi kepada anak, kita sebagai orang tua harus lebih intens berkomunikasi dengan baik. Jalinlah komikasi dua arah agar si anak mau terbuka terhadap orang tua, begitupula orang tua terhadap anak. Waspadai orang-orang terdekat dengan anda. Karena pada umumnya, pelaku kekerasan kepada anak adalah orang-orang yang dekat dengan anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar