Bagi aku yang awam akan
kebudayaan Jepang menjadi suatu yang boleh lah dibilang bangga.. bisa
menghadiri tata cara pemakaian Kimono, baju khas Jepang yang sangat terkenal
dan legenda. Acara yang diselenggarakan oleh Japan Foundation pada tanggal 15
July lalu, dan bertempat di Hall Japan Foundation, Gedung Summitmas II lantai
3, Ibu Satomi Ogawa memberikan
tutorial untuk pemakaian Kimono Furisode.
![]() |
Real Oshin (Satomi Ogawa San) & Oshin KW (Nana) |
![]() | |
sumber google |
Sebelum sampai tata cara pakai
Kimono tersebut, Ibu Satomi Ogawa menjelaskan terlebih dahulu
mengenai apa itu kimono, apa saja
macam-macam dari kimono. Kimono (着物) merupakan pakaian tradisional Jepang yang dalam arti
sesungguhnya adalah baju atau sesuatu yang dikenakan. (着 yaitu ki yang berarti pakai dan 物 yaitu mono yang berarti barang). Seiring dengan
perkembangan zaman, sekarang ini kimono
hanya di kenakan pada saat upacara hari-hari besar dan acara penting lainnya. Seperti
pernikahan, upacara hari kedewasaan dan upacara untuk merayakan pertumbuhan
anak saat usia, 3, 5 dan 7 tahun. Dijelaskan pula oleh Ibu Satomi Ogawa mengenai tingkatan jenis-jenis kimono, seperti Kimono
Furisode dan Tomesode untuk sangat formal. Homongi, Iromuji, Tsukesage
untuk kimono formal. Tsumugi dan Komon untuk yang biasa dan
terakhir Yukata, kimono untuk dikenakan di rumah.
Kenapa dipilih Furisode? Furisode adalah Kimono berlengan lebar yang dikenakan
wanita muda yang belum menikah untuk menghadiri di acara-acara resmi. Acara
resmi seperti menghadiri pesta pernikahan atau kunjungan ke Istana dan
menyambut tamu-tamu besar ainnya. Motif
kain yang bercorak bunga dan tanaman menambah keindahan dari Kimono Furisode itu sendiri. Apalagi
ditambah dengan bordiran dari benang emas yang membuat Kimono Furisode semakin megah dan terkesan sangat berkelas.
Ciri khas dari Kimono Furisode adalah bagian lengan
lebar yang berdekatan dengan ketiak. Bukaan tersebut tidak dijahit hingga
membentuk kantong yang disebut tamoto.
Lebar tamoto bisa mencapai 114cm atau
menjuntai hingga sekitar pergelangan kaki.
Kalau dilihat dari tingkat formalitas, Furisode adalah kimono paling formal setara dengan Tomesode. Bedanya adalah Tomesode, kimono yang dipakai oleh
wanita yang sudah menikah. Kegunaan dan fungsi sama yaitu untuk digunakan di
acara-acara resmi.
![]() | |
sumber google |
Berikut ini adalah
langkah-langkah yang harus disiapkan untuk tata cara pemakaian Kimono Furisode:
1. Tabi = adalah kaos kaki
2. Zori = alas kaki berhak tinggi
3. Hadajuban = adalah pakaian dalam warna
putih
4. Nagajuban - pakaian dalam lapis kedua
setelah hadajuban
5. Himo = tali
6. Datejime
= kain panjang dan luas untuk mengikat Nagajuban
7. Obi = adalah sabuk yang panjangnya 4,2
meter.
8. Obimakura = bantal kecil yang diliitkan
ke Obi untuk mengangkat dan membentuk Obi
Setelah mendemonstrasikan
kimono furisode, Ibu Satomi Ogawa memperkenal Yukata, pakaian yang biasa
di kenakan saat melakukan hal-hal yang bersifat informal.
![]() | |
sumber google |
wuih nambah pengetahuan saya terus di event itu ada juga ngga dikasih tahu cara make Kimonoonya?
BalasHapus