Apa
yang terlintas di pikiran anda tentang makanan khas Betawi? Nasi Uduk,
Dodol..! ya betul! Bagi masyarakat lain nasi uduk dan dodol menjadi
ciri khas makanan dari Betawi. Tahukah anda selain ke dua makanan
tersebut masih banyak lainnya? Seperti Wajik, Geplak, Tape Uli, Talam
dan Kue Pepe. Itu yang dari jajanan pasarnya. Kalau dari masakan ada
Nasi Uduk, Nasi Ulam, Gado-gado, Semur, Ketupat sayur Godog, Ketupat
Laksa, Toge Goreng, Soto Betawi, dan masih banyak lainnya.
Hmm..kue Pepe. Apa
yang terbayang dari Kue Pepe? lengket, kenyal dan manis tentunya.
Keberadaan Kue Pepe di masyarakat Betawi sebagai simbol hubungan erat
dalam persaudaraan yang tidak terputus..lengket teruss..Saat ini kue-kue
khas Betawi sudah tidak terdengar gaungnya. Sudah tergeser dengan
kue-kue dari daerah lain ataupun luar negeri. Selain Kue Pepe masih
banyak kue-kue khas Betawi lainnya yang perlu penanganan serius agar
kue-kue tersebut tidak hilang ditelan zaman.
Yang akan aku bagi
cerita disini tentang kue Pepe. Kue pepe yang begitu spesial di kalangan
masyarakat Betawi. Kue yang wajib ada di setiap acara perkawinan. Kue
yang begitu kental akan ‘ke-Betawian’nya. Setiap menyebut Betawi yang
pertama muncul adalah Kue Pepe. Kenapa Kue Pepe? Karena ciri khas kue
pepe ini yang kenyal, manis dan lengket serta aroma daun pandan dan
jeruknya.
Tingkat kesulitan
dalam pembuatan Kue Pepe ini cukup tinggi. Karena selain takaran dan
adonan yang harus pas, dalam pemilihan bahan dasar dari kue ini pun
harus dipilih yang terbaik. Seperti Sagu yang dipakai adalah harus
tepung sagu muda. Kenapa harus muda? Karena begitu masuk adonan dan
dicampur dengan bahan lainnya tidak menggumpal. Tepung
sagu termasuk gluten free. Tekstur dari tepung sagu ini ‘lebih kering’
dibanding tepung tapioka, tepung terigu ataupun tepung maizena. Kami
selalu menggunakan tepung sagu pilihan dan ‘Tepung Sagu Pak Tani’ adalah
salah satu tepung sagu yang terbaik dan mahal dibanding tepung sagu
lainnya yang menjadi pilihan untuk pembuatan kue pepe.
Untuk pilihan gula
pasir juga harus dipilih gula pasir dengan kadar air sedikit. Disini
kami memakai gula dengan merek ‘GMP’ gula termahal dibanding gula pasir
yang ada di pasaran. Begitu juga dengan santan. Santan diambil dari
kelapa tua yang kekentalan dari santan tersebut bisa membuat kue pepe
menjadi terlihat mengkilat karena kadar minyak yang ditimbulkan dari
proses pengukusan kue pepe. Semakin mengkilat, kue pepe semakin enak dan
cantik. Selain bahan-bahan diatas, masih ada lagi tambahan yang membuat
aroma kue pepe semakin wangi. Pada saat proses masak adonan yaitu, gula dan santan di tambahkan daun pandan dan daun jeruk. Wangi dari kedua daun inilah
yang membuat kue pepe menjadi khas. Kenapa semua proses pembuatan kue
Pepe harus sempurna? karena salah adonan ataupun salah dalam pemilihan
bahan dasarnya akan berakibat kue Pepe lembek alias ‘ngeladek’ kata
orang Betawi. Tidak bisa diangkat dari loyang dan pastinya tidak bisa
dipotong-potong.
Tahukah anda berapa
waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan 1 loyang kue Pepe? untuk
pembuatan 1 loyang kue Pepe itu butuh 3-4 jam dan untuk proses
pendinginan sebelum diangkat dari loyang butuh waktu 5-6 jam. Untuk
pembuatan 1 loyang kue pepe dibutuhkan 1,5kg sagu, 1,5 gula pasir dan
santan dari 3 buah kelapa tua jika besar-besar ukurannya. Untuk ukuran sedang, kita memerlukan 4 buah kelapa. Siapkan
pula pewarna makanan jika ingin kue pepe ini berwarna. Seperti merah,
hijau ataupun coklat. Untuk coklat kita bisa pakai bubuk coklat dari
merek yang sudah terkenal. Sagu dimasukan ke dalam gula yang telah
dimasak bersama santan. Gula dan santan dimasak bersama daun pandan dan
daun jeruk agar menimbulkan aroma yang menjadi ciri khas dari kue Pepe
ini. Berat 1 loyang kue pepe bisa mencapai 1-1,5 kg. Saat ini, sangat
jarang yang memproduksi kue pepe dengan cita rasa seperti itu. Meskipun
banyak dipasaran, tapi rasa dan aroma kue pepe yang sebenarnya tidak
akan kita temukan.
Adalah Mampang
House of Talam yang kembali memproduksi kue-kue khas Betawi untuk
dikenalkan kepada masyarakat luas. Bahwa kue-kue Betawi mampu bersaing
dengan maraknya kue-kue luar yang sudah lama hadir dan mempunyai nama.
Dan kue-kue Betawi akan menjadi piihan utama di hati para pecinta /
pemerhati makanan tradisional terutama masyarakat yang memang sudah lama
dirindukan. Di Mampang House of Talam anda akan menemukan kembali cita
rasa kue Pepe yang khas dengan aroma pandan dan daun
jeruk. Selain Kue Pepe yang menjadi primadona di Mampang House of
Talam, ada banyak variasi dari kue Talam. Talam Bulan, Talam Ijo
Sekapur, Talam Bumbu, Talam Ubi, Talam Ketan dan Talam Ijo-Merah. Di
Mampang House of Talam anda juga menemukan kembali Tape
Uli, Wajik dan Geplak. Masih banyak kue-kue Betawi lainnya yang
menunggu untuk dikenalkan kembali ke masyarakat luas. Masih ingatkah
anda dengan Kue Rangi? Cucur? Biji Ketapang? Kue Bakar? Geplak Bakar?
Tugas dari Mampang House untuk menjaga kelestarian kue-kue tersebut.
Mampang House of Talam ikut dalam
melestarikan budaya Betawi dan membawa kue-kue Betawi mendunia.
Pernah bikin kue ini dari campuran sagu dan tepung beras pewarnanya pakai daun suji dan pandan, resep keluarga hehehe.....
BalasHapusMba Erna, saya izin culik resep yg ini ya :)
Silahkan mbak..
HapusTerima kasih sudah mampir ya..
Silahkan mbak...
BalasHapusbelum pernah nyoba kue pepe... beda ya sama kue lapis?
BalasHapusKue Pepe itu sebutan di Betawi, ada sebagaian masyarakat sebutnya kue lapis basa.. mungkin yang dimaksud dgn kue lapis adalah kue yang terbuat dari tepung beras... sama berlapis-lapis juga.. nanti aku posting yang dari tepung beras ya..
HapusThanks sudah mampir....
Jadi pengen Pepenya lagi Bun :D
BalasHapus