![]() | |
sumber google |
Gado-gado.. siapa yang gak
pernah makan itu? Aku rasa semua sudah pernah ngerasain dan makan gado-gado.
Entah gado-gado pinggir jalan, sampai gado-gado Cemara atau Gado-gado Boplo
yang terkenal itu.. Tapi bagi aku Gado-gado buatan Emak lah yang paling
maknyus.. gado-gado yang sangat sederhana. Entah kenapa akhir-akhir ini aku
begitu kangen ingin makan gado-gado bikinan Emak. Pake banget loh..kangennya...
Gado-gado yang membuat begitu banyak pelanggan dari mana saja mencari dan makan
di warung Emak. Dan pelanggan gado-gado Emak, seingat aku sampai datang dari daerah
Kebayoran lama, Pasar Minggu sonoan dikit... juga Karet Kuningan.
Gado-gado yang bikin aku
nangis kalau kehabisan. Gado-gado yang gak pernah bosen dimakan setiap hari. Gado-gado
yang waktu dikerjakannya pake hati.. ikhlas buat nyenengin orang.. itu selalu
yang Emak bilang. Kalau makanan yang kita jual gak enak, kasihan orang yang
beli dan besok-besok bisa gak datang lagi.. Emak selalu bikin atau membuat
sesuatu makanan harus bisa membuat pelanggannya atau siapa saja yang makan akan
tersenyum puas, enak. Penting juga adalah berani bumbu.. hmm.. jadi rahasinya
adalah ‘berani bumbu’..ok Mak..!
![]() | |
sumber google |
Gado-gado Emak sangat
sederhana hanya sayuran yang terdiri dari kangkung, kacang panjang, toge, kol dan
labu siam rebus. Toping nya cukup bawang goreng dan kerupuk merah. Ya..kerupuk
merah yang lebar-lebar itu. Kacang tanah masih bulat-bulat yang cuma di goreng.
Dibarisan bumbu, selain kacang tanah yang di goreng, ada cabe rawit merah
rebus, air asam, gula merah dan jeruk limo yang tidak boleh ketinggalan harus
selalu ada dan tidak lupa juga terasi goreng. Air asam yang biasa Emak sajikan
gak cuma ada asam jawa tapi campuran dengan tomat rebus didalamnya. Selain itu Emak
selalu menyediakan lontong yang selalu di buat sendiri. Lontong yang gurih dan
harum daun pisang. Serta masi putih yang begitu matang segera diangkat dari
kukusan lalu dimasukkan kedalam bakul kemudian di kipas-kipas dengan kipas
bambu. Yang membuat nasi jadi harum ‘bambu’..hahaha..
Jadi, kalau ada pelanggan
datang, Emak akan memulai rutinitas nya. mengulek kacang sampai halus. Sesekali tambahkan air
asam, lalu masukan gula merah, rawit merah yang mau pedas, tambahkan terasi dan
sedikit garam dan seterusnya. Kemudian mulai dimasukkan sayur mayurnya. Diaduk
dengan lontong yang dipotong-potong bulat. Sajikan dengan taburan bawang goreng
yang garing serta kerupuk merah.. Voila..! jadilah Gado-gado ‘Mpok Mumun’ yang maknyus.!.
pinjem katanya pak Bondan. Nah, mungkin karena proses tersebut barangkali yang
bikin para pelanggan gado-gado Emak, datang, datang dan datang lagi.
Seiring dengan waktu, zaman
aku SMA Emak mulai menambahkan telor rebus dan tahu-tempe goreng sebagai
pelengkap. Tapi masih dengan resep dan rutinitas lama. Dan pelanggannya pun kian
bertambah. Biasanya gado-gado baru akan mulai dijual setelah nasi uduk dan nasi
ulam sudah habis terjual. (tunggu cerita tentang Nasi Ulam dan Nasi Uduk Emak
ya...)
aku juga suka Mak, gado - gado yang banyak sayurnya :D
BalasHapusSsiip...
HapusSama donk kita ya..
Makasih ya Mak..sudah mampir..
Wah gado2 emak pasti istimewa rasanya ya mak :)
BalasHapusBetul Mak.. apalagi bikinnya dengan hati dan cinta ..
HapusHmmm..gak ada duanya..
Makasih ya sudah mampir..*ambildehgado2nyasebungkus..#eeaa
kata suami, gado-gado yang bikinnya sepenuh hati itu memang enak pake banget.. :).
BalasHapusorang tua yang waktu mudanya pekerja keras, memang ga bisa diam kalau sdh tua, hehehe. Sama kayak Mbah, usianya sdh kira2 80 tahunan tapi masih bolehlah bolak2 Jakarta - Purwokerto pakai bis.
Betul itu..semua masakan kalau dikerjakan dengan hati, pasti hasilnya enak..
HapusMakasih ya ..sudah mampir