Bertempat di Toko Buku Aksara,
Kemang pada tanggal 24 May 2014 lalu berlangsung talk show tentang Sex dan
Anak. Aku sendiri sampai di tempat acara sudah terlambat. Mengikuti acara sudah
setengah jalan.
Talkshow ini sungguh tema yang
sangat menarik. Sebagai Ibu dari 2 orang anak yang menjelang masa remaja,
sangat terbantu dengan semua informarmasi yang disampaikan oleh Pembicara.
Paparan yang disampaikan oleh
Dr. Ratna Mardiati sebagai pembicara pertama seputar kejahatan seksual terhadap
anak-anak yang belakangan ini semakin mencuat kasusnya. Menurut Data dari Kementerian
Sosial, diperkirakan 1,1 juta remaja laki-laki dan 800,000 remaja perempuan
mengalami kekerasan seksual sebelum usia 18 tahun. Peningkatan angka kekerasan
seksual terhadap anak saat ini semakin meluas. Lingkungan sekolah
yang harusnya menjadi zona aman bagi anak justru malah menjadi tempat yang
paling rawan.
Data lain dari cukup
mencengangkan juga didapat dari Komnas Perindungan Anak yaitu:
· Korban
di kawasan Jabodetabek pada 2010 mencapai 2.046 kasus.
·
Laporan
kekerasan pada anak tahun 2011 naik menjadi 2.462 kasus. Pada 2012 naik lagi
menjadi 2.626 kasus dan pada 2013 melonjak menjadi 3.339 kasus.
”Bahkan, dalam tiga bulan pertama 2014, kami menerima 252 laporan kekerasan pada anak,” ungkap Arist. Laporan kekerasan pada anak yang masuk ke Komnas PA didominasi kejahatan seksual yang dari 2010 hingga 2014 angkanya berkisar 42-62 persen. Kekerasan sering terjadi di dua lokus itu, rumah dan sekolah
”Bahkan, dalam tiga bulan pertama 2014, kami menerima 252 laporan kekerasan pada anak,” ungkap Arist. Laporan kekerasan pada anak yang masuk ke Komnas PA didominasi kejahatan seksual yang dari 2010 hingga 2014 angkanya berkisar 42-62 persen. Kekerasan sering terjadi di dua lokus itu, rumah dan sekolah
Untuk mengantisipasi dan
perlindungan dini dari kejahatan seksual terhadap anak, sebagai Orang Tua perlu
memahami beberapa hal yang menyangkut tindakan kekerasan seksual. Orang tua
perlu diberikan pengetahuan tentang perkembangan seksualitas dan Gender
terhadap anak-anaknya sedini mungking. Kenapa harus sedini mungkin? Karena agar
si anak akan lebih paham dan bisa melindungi dirinya sendiri terhadap bahaya
yang mengincar dirinya terutama kejahatan seksual.
Ada Info yang cukup penting
disampaikan oleh Dr. Ratna yaitu teori Freud tentang Perkembangan Psikoseksual
anak. Bisa dilihat tabel dibawah ini:
Perkembangan Psikoseksual (Freud)
Umur
|
Tahap
|
Karakteristik
|
0-1 th
|
Oral
|
Kenikmatan pada mulut :
makan, bersuara
|
1-3 th
|
Anal
|
Kenikmatan dengan menahan
atau mengeluarkan faeces
|
3-6
|
Falik
|
Kenikmatan dengan merasa
alat seksual
Oedipal dan Electra
Complexes
|
6-11
|
Laten
|
Identifikasi orangtua yang
berjenis kelamin sama
|
12-18
|
Genital
|
Tertarik pada lawan jenis
|
Bagi sebagaian orang tua,
ketika kita mengenalkan alat vital kepada buah hati, kadang kita memakai
istilah yang menurut orang tua mudah dimengerti. Seperti alat vital laki-laki
orang tua akan mengenalkan sebagai ‘burung’ atau untuk alat vital perempuan
sebagai ‘dompet’ . Kenalkan lah kepada anak-anak kita apa itu alat vital karena
itu salah satu pembelajaran sex usia dini. Jangan takut untuk menyebut Penis
dan Vagina. Didik anak untuk
mengetahui anatomi dan fisiologi
dasar alat reproduksi mereka. Beritahu sentuhan yang harus
dihindari. Beritahu orangtua bila terjadi sentuhan, pegangan, rabaan pada
bagian tubuh tertentu. Hanya dibolehkan sentuhan seperti salaman
dan yang dianggap boleh oleh orang tua. Ajarkan untuk menolak
sentuhan yang buruk. Tolak berada diruangan hanya berdua.
Ajarkan pula tentang perlunya
kebersihan dan menjaga agar tetap bersih organ tubuh kita. Ajarkan pula
bagaimana cara membersihkan alat kelamin dengan benar ketika anak mandi. Ini
semua adalah bagian dari pembelajaran tentang pendidikan seks kepada anak. Hal-hal
seperti ini akan membantu anak-anak kita terhindar dari bahaya seksual.
Ketika bentuk kekerasan
terjadi kepada anak, kita sebagai orang tua harus lebih intens berkomunikasi
dengan baik. Jalinlah komikasi dua arah agar si anak mau terbuka terhadap orang
tua, begitupula orang tua terhadap anak. Waspadai orang-orang terdekat dengan
anda. Karena pada umumnya, pelaku kekerasan kepada anak adalah orang-orang yang
dekat dengan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar