Rabu, 07 Januari 2015

Care Visit Agriculture - Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Cisolok - Sukabumi (2)



Perjalanan yang kami lalui dari Pelabuhan Ratu menuju Desa Cisolok ini, curam dan terjal serta jalan yang berkelok-kelok, diiringi rasa cemas yang tergambar di raut wajah kami para peserta, serta diringi rinai hujan hilang sudah begitu kami sampai di Desa Adat Kasepuhan Sinar Resmi Apalagi dengan sambutan masyrakata sekitar serta senyum sumringah dari empunya desa ini. Yaitu Abah Asep dan Ambu. Beliau berdua menyambut kedatangan kami di Imah Gede. Rumah yang luas dan mempunyai banyak ruangan berdiri tegak diatas panggung. Rumah yang telah disiapkan emnyambut kami dengan berbagai aneka macam kue-kue tradisional dari desa ini dan dibuat langsung oleh tangan-tangan terampil Ibu-Ibu dari Desa Cisolok.





Fadli menjadi perwakilan kami para peserta untuk menerima pemakaian kain ikat kepala yang disematkan langsung oleh Abah Asep sebagai tanda resmi bahwa kami telah diterima dengan baik oleh tuan rumah.








Desa Adat Kasepuhan Sinar Resmi ini berpenguni 73 Kepala Keluarga. Desa yang berada di Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Cisolok ini diketuai oleh Abah Asep Nugraha. Abah Asep Nugraha dan Ambu adalah dua orang yang diprecaya untuk memimpin Desa Adat ini dan sangat dihormati oleh masyrakat yang ada di sekitar desa ini. Dengan mata pencaharian yang utama adalah bercocok tanam secara tradisional. Bagi masyarakat disini, mereka berpegang teguh dengan kelestarian benih padi yang telah diamanatkan oleh yang Maha Kuasa kepada mereka. Saat ini Kasepuhan Sinar Resmi masih memelihara dan memiliki benih padi sebanyak 68 jenis benih padi.



Program Care Visit Agriculture adalah bagian program yang disponsori oleh Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Kasepuhan Sinar Resmi sejak 8 bulan lalu dalam pemeliharaan dan pengembangan Bank Benih Padi yang ada di Desa Adat Kasepuhan Sinar Resmi ini. Program ini bertujuan untuk mempertemukan para donatur dan Investor.   


Setelah berbincang -bincang dengan Abah dan Ambu, kami dipersilahkan istirahat di rumah yang telah disiapkan untuk kami tinggali dan tiduri malam ini. Tentunya pembagian kamar pun sudah disiapkan dengan matang oleh Panitia. Salut untuk para Panitia yang telah sigap, ramah dan menyediakan segala keperluan bagi kami para peserta. Setelah kami beristirahat cukup, selepas maghrib , kami kembali ke Imah Gede untuk makan malam dan menikmati acara hiburan yang disuguhkan oleh masyarakat sekitar untuk kami. 
Kami harus beristirahat lebih awal, karena besok adalah "Big Day' ..hari yang kami tunggu untuk mengunjungi sawah yang menjadi Bank Benih Padi untuk program Dompet Dhuafa ini.

Minggu, 22 Desember 2014

Semburat mentari pagi menyapa kami yang bangun dari pembaringan dan hawa dingin yang membuat kami tidak ingin beranjak. Kalau tidak mengingat bahwa hari adalah hari dimana kami berpetualang menuju sawah, tentu kami ingin menikmati tidur lebih lama.

Setelah menikmati sarapan pagi, kami bersiap untuk memulai petualangan kami menuju sawah yang terletak di kaki Gunung Halimun yang ditempuh dengan berjalan kaki selama 2 jam 15 menit...hmm suatu petualangan yang menarik...

Hamparan Sawah disepanjang perjalanan

Jalan setapak yang kami lalui, mulai dari pinggiran sawah yang telah diaspal hingga, tanah becek serta lumpur harus kami lalui. Karena hanya jalan itu satu-satunya yang harus kami lalui menuju sawah dibalik bukit.  Perserta yang berjumlah 35 orang ini harus berkutat dengan lumpur dan tanah becek yang habis diguyur hujan semalam, membuat kami harus ekstra hati-hati. Dimulai dengan wajah yang cerah ceria yang sangat antusias hingga wajah sedikit cemas mewarnai perjalanan kami. Tidak jarang ada 1-2 orang peserta yang harus jatuh bangun sempanjang perjalanan yang kami lalui. 
Pemandu 'Wisata Petualangan' kali ini adalah Aa' Purnaman dan seekor Anjing yang menuntun kami dari Imah gede hingga nanti sesampai nya kami di swah dikaki Gunung Halimun ini. 


Sepanjang jauh mata memandang adalah hamparan sawah hijau yang sedap dipandang higga rerimbunan pohon di kiri kanan di kaki Gunung halimun. Sungguh suatu mu'jizat yang sangat kami nikmati sepanjang kaki ini melangkah. Subhanallah! 


Aku harus berterima kasih kepada Kang Kohar serta Mas Yogi yang telah membantu ku menyusuri jalan setapak yang berlumpur dan licin dengan tangan-tangan kokoh mereka, hingga akhrnya tiba di Pemandangan sawah yang luar biasa ini...

  






Begitulah akhir cerita, meskipun banyak lagi yang harus aku ceritakan kepada teman-teman sekalian. masih akan berlanjut tentang cerita dibalik padi.

Masih sanggup untuk balik ke Imah Gede? sanggup! dan kami kembali menyusuri jalan setapak tesebut untuk kembali ke Imah Gede.


sambung? atau....

tunggu ya.. lanjutan kisah dibalik padi. cerita lain dari Desa Adat Kasepuhan Sinar Resmi, Cisolok Sukabumi.


1 komentar: